Jumat, 31 Agustus 2007

Banten Giatkan Lagi Posyandu

Upaya mendukung program Desa Siaga sebagai desa yang memiliki kualitas kesehatan baik ditunjukkan Pemerintah Banten dengan menghadirkan Wakil Gubernur Banten- H.M. Masduki untuk menyampaikan dialog dengan para Dirut Rumah Sakit Umum Kab/ Kota, pejabat di jajaran Dinas Kesehatan Kab/ Kota, BPS Provinsi Banten, Dinas Kesehatan Provinsi Banten, LSM dan para pejabat di lingkungan SKPD Provinsi Banten. Kegiatan dalam bentuk rapat koordinasi bidang kesehatan dalam rangka revitalisasi posyandu ini berlangsung di Hotel Nuansa Bali, Rabu kemarin.

Wakil Gubernur Banten mengaku prihatin atas data-data kesehatan masyarakat Banten seperti dikutip dari data BPS Provinsi Banten tahun 2003, Angka Kematian Ibu (AKI) 310/100.000 orang dibandingkan dengan angka nasional pada tahun yang sama sebesar 307/100.000 orang. Sementara Angka Kematian Bayi pada tahun 2003 pun tercatat masih besar mencapai 50/1000 kelahiran bayi, sedangkan nasional 37/1000 kelahiran bayi. Tetapi Angka Harapan Hidup masyarakat Banten masih baik dengan rata-rata usia 63,3 tahun dibanding dengan angka nasional sebesar 66,2 tahun pada tahun 2004.

Wagub bersikeras jika memang Banten akan mewujudkan Desa Siaga melalui Banten Sehat 2008, maka leading sector-nya ada di lingkup terkecil yaitu kemauan dan tekad pribad/ individu, keluarga. Kesehatan masyarakat kecil dapat kita fasilitasi melalui layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Karena tidak semua masyarakat mampu berobat ke puskesmas, posyandu dapat menjadi alternatif untuk memeriksakan diri masyarakat yang paling murah. Melalui posyandu dapat terbentuk kegiatan bina keluarga sejahtera, remaja, lansia, pasangan usia subur, program KB, sanitasi lingkungan dan penyuluhan-penyuluhan lain yang berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Perhatian Kab/ Kota terhadap revitalisasi posyandu sebenarnya sudah menjadi program di Kab/ Kota, hanya saja menurut hasil dialog dengan Pemerintah Provinsi Banten mereka kesulitan dalam biaya operasional. Di Lebak, keberadaan posyandu dikuatkan oleh lembaga desa melalui SK Kepala Desa, aparatur di sana telah menggalang 1.446 kader posyandu. Untuk lingkungan puskesmas pemerintah setempatnya memberikan bantuan selain alat-alat kesehatan juga alat-alat sosialisasi seperti laptop, kamera digital, dan LCD proyektor.

Saat ini perhatian Kabupaten Lebak pun melalui mantri keliling dengan armada 206 kendaraan bermotor telah melakukan sosialisasi sekaligus bakti kesehatan kepada masyarakat melalui pengobatan gratis bagi yang tidak mampu hingga ke pelosok-pelosok di sejumlah desa hingga kecamatan di Kabupaten Lebak. Program lain yang tak kalah menarik di tahun 2007 ini di Banten akan dibangun 42 puskesdes sebagai pusat kesehatan masyarakat di pedesaan yang mendapat bantuan dari APBN. 42 puskesdes tersebut akan didirikan di tiap Kab/ Kota di Provinsi Banten dan menjadi projek percontohan bagi Pemerintah Provinsi Banten sebagai tolok ukur mencapai Banten Sehat 2008.

Dari dialog yang berkembang para aparatur dari Kab/Kota yang membina langsung aparatur di bawahnya, mereka mendapat aspirasi yang menginginkan posyandu dapat diikutkan dalam struktur organisasi tata kerja di lingkungan pemerintahan desa setempat, sehingga kegiatan akan menjadi fokus, memiliki rencana dan anggaran yang jelas. Dari pertemuan yang bersifat koordinasi kesehatan dengan Kab/Kota, Wagub Banten sangat menginginkan pertemuan ini terus berjalan dan dapat diagendakan setiap bulannya dan menjadi kegiatan rutin yang dapat dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk memfasilitasinya.

Tidak ada komentar: